Sunday, October 26, 2014

Memahami Teknik Penulisan dan Berita Radio

Radio adalah media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat dan mudah didengarkan dan dibawa kemana saja. Tanpa melihat gambar atau tulisan, namun hanya dapat dinikmati menggunakan pendengaran. Program penyiaran yang menarik dalam radio akan mampu meningkatkan minat pendengar jauh lebih banyak. Penyiaran radio merupakan media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan (Riswandi, 2009:1).


1. Berita Radio
Dalam siaran radio, berita merupakan salah satu bagian penting didalamnya. Sebagai sumber informasi khalayak luas, berita menjadi sebuah sajian yang sering dinanti oleh para pendengar. Berita radio merupakan suatu sajian laporan berupa fakta dan opini yang mempunyai nilai berita, penting, dan menarik bagi banyak orang, dan disiarkan melalui media radio secara berkala. (Riswandi, 2009:22).

2. Kelayakan Isi Berita
Seorang responden selalu menganggap semua peristiwa bisa dijadikan berita, namun hal itu belum tentu bisa dianggap penting oleh pendengar. Riswandi (2009:29) mengatakan, reporter atau wartawan harus mempunyai kepekaan untuk menilai kelayakan sebuah peristiwa.

Riswandi juga menyebutkan beberapa kaidah jurnalistik yang harus dipertimbangkan dalam menilai layak dan tidaknya sebuah berita radio.
  1. Aktualitas menjadi nilai berita utama yang harus dijaga.
  2. Kedekatan secara emosional akan lebih menarik perhatian bagi pendengar.
  3. Tokoh publik merupakan panutan bagi masyarakat luas, sehingga selalu menarik jika dalam sebuah berita menyangkut nama beberapa dari mereka.
  4. Konflik antar tokoh, suku, atau polemik seputar masalah menjadi sesuatu yang menarik untuk disimak.
  5. Kemanusiaan, Sensasional hingga Besaran sebuah kasus menjadi nilai berita tinggi yang layak untuk dipublikasikan.


3. Jenis dan Bentuk Berita Radio

    1. Jenis Berita Radio
Dalam pembuatan naskah berita radio, terdapat beberapa jenis berita yang dapat digunakan. Menurut Husnun N Djuraid (2006:84), ada tiga jenis berita yang dapat digunakan dalam penulisan naskah berita radio.
  • Berita Langsung (straight news). Berita yang penting dan harus segera disampaikan kepada khalayak luas. Materinya berupa laporan langsung wartawan sesuai dengan apa yang dia saksikan.
  • Berita Ringan (soft news). Berita yang menampilkan sesuatu yang menarik, penting dan bersifat informatif.
  • Berita Kisah (feature). Berita yang berkaitan dengan kejadian yang dapat menggugah perasaan dan menambah pengetahuan bagi khalayak.
    2. Bentuk Berita Radio
Menurut Riswandi (2009:24), ada enam bentuk berita dalam radio.
  • Berita tulis (Writing news), yaitu berita pendek yang bersumber dari media lain atau ditulis ulang.
  • Berita bersisipan (News with insert), yaitu berita yang dilengkapi atau di mix dengan sisipan suara narasumber.
  • News feature, yaitu berita atau laporan jurnalis panjang yang lebih bersifat human interest.
  • Phone in news, berita yang disajikan melalui laporan langsung reporter menggunakan alat bantu telefon.
  • Buletin berita, merupakan gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu.
  • Jurnalisme interaktif, yaitu berita yang bersumber pada sebesar mungkin keterlibatan khalayak.



4. Liputan Berita Radio
Tugas utama wartawan atau jurnalis adalah melakukan liputan berita. Liputan merupakan langkah mencari dan menggali informasi yang akan digunakan sebagai bahan berita. Dalam melakukan liputan, jurnalis harus mampu menonjolkan bagian yang paling menarik, hal ini lebih membutuhkan tingkat kreatifitas dalam mengembangkan sumber berita yang telah didapatkan. Sebelum melakukan liputan, jurnalis harus mengetahui peristiwa apa yang akan diliput serta memiliki gambaran tentang narasumber yang perlu diwawancarai. (Eni Setiati. 2005:16).

Dalam bukunya, Eni Setiati juga menyebutkan beberapa langkah yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan liputan. Antara lain adalah mempersiapkan kerangka berfikir berupa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber, selain itu jurnalis harus menguasai topik pembicaraan ketika melakukan wawancara. Hal ini penting untuk memudahkan dalam prakteknya dilapangan.


5. Penulisan Naskah Berita Radio
Naskah berita merupakan hasil tulisan yang dibuat oleh jurnalis untuk memudahkan penyiar dalam membaca berita. Tidak ada teknik khusus yang bisa membuat jurnalis mahir menulis naskah berita, karena dalam menulis naskah berita yang dibutuhkan adalah kebiasaan dan latihan secara terus menerus. (Eni Setiati. 2005:25).

Dalam bukunya, Eni Setiati juga menyebutkan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan selain unsur 5W+1H dalam menulis naskah berita.
  • Jurnalis harus mengenali dan memahami peristiwa yang diliput, agar dalam penulisan naskah berita lebih baik sesuai dengan hasil liputan di lapangan.
  • Dalam menyampaikan ide, pemikiran dan informasi yang dikemas dalam berita radio, jurnalis harus berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulisan. Hal ini untuk mempermudah penyiar ketika membacakan naskah berita yang disiarkan.
  • Tulis hasil liputan berdasarkan data dan fakta. Menggunakan kalimat yang padat dan singkat agar mudah dipahami.
  • Butuh banyak pengalaman untuk menulis berita yang baik.



6. Penghematan Kata
Perlu adanya penghematan kata dalam menulis naskah berita radio. Hal ini terkait dengan ketersediaan waktu penyiaran yang telah ditentukan. Dalam penulisan naskah berita harus menggunakan kalimat singkat, padat dan jelas, serta mengandung unsur 5W+1H didalamnya. (A.M. Dewabrata. 2006:187). Dalam proses penulisan naskah berita, dibutuhkan kejelian dalam pemilihan kata. Dengan keterbatasan waktu yang disediakan, jurnalis dituntut untuk dapat melakukan penghematan dengan cara memilih kata yang tepat dan kalimat yang jelas.





Pujo,,

Sumber dan Info Lengkap ada disini.

No comments:

Post a Comment